Rabu, 12 September 2012

New..!! Khitan Hipnoterapy


Minggu, 19 Agustus 2012

Bimbingan Idul Fitri


Lebaran adalah hari yang tidak asing bagi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Hari yang penuh suka cita, di mana kaum muslimin dibolehkan kembali makan dan minum di siang hari setelah satu bulan penuh berpuasa. Namun, jika kita tinjau perayaan lebaran (’Iedul Fitri) yang telah kita laksanakan, sudah sesuaikah apa yang kita lakukan dengan keinginan Alloh dan Rosul-Nya? Ata
u malah kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah-Nya, dengan sekedar ikut-ikutan kebanyakan manusia? Untuk mengetahui perihal ini, mari kita simak bersama bahasan berikut.


Definisi ‘Ied

Kata “Ied” menurut bahasa Arab menunjukkan sesuatu yang kembali berulang-ulang, baik dari sisi waktu atau tempatnya. Kata ini berasal dari kata “Al ‘Aud” yang berarti kembali dan berulang. Dinamakan “Al ‘Ied” karena pada hari tersebut Alloh memiliki berbagai macam kebaikan yang diberikan kembali untuk hamba-hambaNya, yaitu bolehnya makan dan minum setelah sebulan dilarang darinya, zakat fithri, penyempurnaan haji dengan thowaf, dan penyembelihan daging kurban, dan lain sebagainya. Dan terdapat kebahagiaan, kegembiraan, dan semangat baru dengan berulangnya berbagai kebaikan ini. (Ahkamul ‘Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).

Perlu diperhatikan, saat ini telah menyebar di kalangan masyarakat, bahwa makna “Iedul Fitri” adalah kembali kepada fitroh (suci) karena dosa-dosa kita telah terhapus. Hal ini kurang tepat, baik secara tinjauan bahasa maupun istilah syar’i. Kesalahan dari sisi bahasa, apabila makna “Iedul Fitri” demikian, seharusnya namanya “Iedul Fithroh” (bukan ‘Iedul Fitri). Adapun dari sisi syar’i, terdapat hadits yang menerangkan bahwa Iedul Fitri adalah hari dimana kaum muslimin kembali berbuka puasa.

Dari Abu Huroiroh berkata: “Bahwasanya Nabi shollallohu’alaihi wa sallam telah bersabda: ‘Puasa itu adalah hari di mana kalian berpuasa, dan (’iedul) fitri adalah hari di mana kamu sekalian berbuka…’” (HR. Tirmidzi dan Abu dawud, shohih) (Majalah As Sunnah 05/I, Ustadz Abdul Hakim). Oleh karena itu, makna yang tepat dari “Iedul Fitri” adalah kembali berbuka (setelah sebelumnya berpuasa).

Pensyariatan ‘Ied (hari raya) Adalah Tauqifiyyah

Hari raya (tahunan) yang dimiliki oleh kaum muslimin, hanya ada dua, yaitu ‘Iedul Fitri dan ‘Iedul Adha. Adakah hari raya yang lain? Jawabnya: tidak ada. Karena pensyariatan hari raya merupakan hak khusus Alloh ‘azza wa jalla. Suatu hari dikatakan hari raya apabila Alloh menetapkan bahwa hari tersebut adalah hari raya (’Ied). Namun, jika tidak, kaum muslimin tidak diperkenankan merayakan atau memperingati hari tersebut. Alasannya adalah hadits Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas rodhiyallohu ‘anhu bahwa beliau berkata, “Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam datang ke Madinah dan (pada saat itu) penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang dipergunakan untuk bermain (dengan permainan) di masa jahiliyyah. Lalu beliau bersabda: ‘Aku telah datang kepada kalian, dan kalian memiliki dua hari yang kalian gunakan untuk bermain di masa jahiliyyah. Sungguh Alloh telah menggantikan untuk kalian dua hari yang lebih baik dari itu, yakni hari Nahr (’Iedul Adha) dan hari fitri (’Iedul Fitri).” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, shohih)

Dua hari raya yang dimiliki penduduk Madinah saat itu adalah hari Nairuz dan Mihrojan, yang dirayakan dengan berbagai macam permainan. Kedua hari raya ini ditetapkan oleh orang-orang yang bijak pada zaman tersebut karena cuaca dan waktu pada saat itu sangat tepat/bagus. (Ahkamul ‘Iedain, Syaikh Ali bin Hasan). Tatkala Nabi datang, Alloh mengganti kedua hari tersebut dengan dua hari raya pula yang Alloh pilih untuk hamba-hamba-Nya. Sejak saat itu, dua hari raya yang lama tidak diperingati lagi. Berdasarkan hal ini, pensyariatan hari raya adalah tauqifiyyah (sesuai dengan perintah Alloh). Seseorang tidak diperbolehkan menetapkan hari tertentu untuk perayaan/peringatan kecuali memang ada dalil yang benar dari Alloh (Al Qur’an) maupun Rosul-Nya (Al Hadits). Sehingga tidak benar, apa yang dilakukan sebagian besar kaum muslimin saat ini, dengan melakukan berbagai macam peringatan/perayaan yang sama sekali tidak ada tuntunannya. Di antaranya: peringatan/perayaan maulid Nabi, Isro Mi’roj, Nuzulul Quran, hari Kartini, hari ibu, dan hari ulang tahun.

Tuntunan Nabi Saat Hari Raya

Perayaan ‘Iedul Fitri maupun ‘Iedul Adha merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Alloh. Dan ibadah tidak terlepas dari dua hal, yang semestinya harus ada, yaitu: (1) Ikhlas ditujukan hanya untuk Alloh semata dan (2) Sesuai dengan tuntunan Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam.

Ada beberapa hal yang dituntunkan Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam terkait dengan pelaksanaan hari raya, di antaranya:
Mandi Sebelum ‘Ied: Disunnahkan bersuci dengan mandi untuk hari raya karena hari itu adalah tempat berkumpulnya manusia untuk sholat. Namun, apabila hanya berwudhu saja, itu pun sah. (Ahkamul Iedain, Dr. Abdulloh At Thoyyar – edisi Indonesia). Dari Nafi’, bahwasanya Ibnu Umar mandi pada saat ‘Iedul fitri sebelum pergi ke tanah lapang untuk sholat (HR. Malik, sanadnya shohih). Berkata pula Imam Sa’id bin Al Musayyib, “Hal-hal yang disunnahkan saat Iedul Fitri (di antaranya) ada tiga: Berjalan menuju tanah lapang, makan sebelum sholat ‘Ied, dan mandi.” (Diriwayatkan oleh Al Firyabi dengan sanad shohih, Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).
Makan di Hari Raya: Disunnahkan makan saat ‘Iedul Fitri sebelum melaksanakan sholat dan tidak makan saat ‘Iedul Adha sampai kembali dari sholat dan makan dari daging sembelihan kurbannya. Hal ini berdasarkan hadits dari Buroidah, bahwa beliau berkata: “Rosululloh dahulu tidak keluar (berangkat) pada saat Iedul Fitri sampai beliau makan dan pada Iedul Adha tidak makan sampai beliau kembali, lalu beliau makan dari sembelihan kurbannya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, sanadnya hasan). Imam Al Muhallab menjelaskan bahwa hikmah makan sebelum sholat saat ‘Iedul Fitri adalah agar tidak ada sangkaan bahwa masih ada kewajiban puasa sampai dilaksanakannya sholat ‘Iedul Fitri. Seakan-akan Rosululloh mencegah persangkaan ini. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).
Memperindah (berhias) Diri pada Hari Raya: Dalam suatu hadits, dijelaskan bahwa Umar pernah menawarkan jubah sutra kepada Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam agar dipakai untuk berhias dengan baju tersebut di hari raya dan untuk menemui utusan. (HR. Bukhori dan Muslim). Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam tidak mengingkari apa yang ada dalam persepsi Umar, yaitu bahwa saat hari raya dianjurkan berhias dengan pakaian terbaik, hal ini menunjukkan tentang sunnahnya hal tersebut. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan). Perlu diingat, anjuran berhias saat hari raya ini tidak menjadikan seseorang melanggar yang diharamkan oleh Alloh, di antaranya larangan memakai pakaian sutra bagi laki-laki, emas bagi laki-laki, dan minyak wangi bagi kaum wanita.
Berbeda Jalan antara Pergi ke Tanah Lapang dan Pulang darinya: Disunnahkan mengambil jalan yang berbeda tatkala berangkat dan pulang, berdasarkan hadits dari Jabir, beliau berkata, “Rosululloh membedakan jalan (saat berangkat dan pulang) saat iedul fitri.” (HR. Al Bukhori). Hikmahnya sangat banyak sekali di antaranya, agar dapat memberi salam pada orang yang ditemui di jalan, dapat membantu memenuhi kebutuhan orang yang ditemui di jalan, dan agar syiar-syiar Islam tampak di masyarakat. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan). Disunnahkan pula bertakbir saat berjalan menuju tanah lapang, karena sesungguhnya Nabi apabila berangkat saat Iedul Fitri, beliau bertakbir hingga ke tanah lapang, dan sampai dilaksanakan sholat, jika telah selesai sholat, beliau berhenti bertakbir. (HR. Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang shohih).

Diperbolehkan saling mengucapkan selamat tatkala ‘Iedul Fitri dengan “taqobbalalloohu minnaa wa minkum” (Semoga Alloh menerima amal kita dan amal kalian) atau dengan “a’aadahulloohu ‘alainaa wa ‘alaika bil khoiroot war rohmah” (Semoga Alloh membalasnya bagi kita dan kalian dengan kebaikan dan rahmat) sebagaimana diriwayatkan dari beberapa sahabat. (Ahkamul Iedain, Dr. Abdulloh At Thoyyar – edisi Indonesia).

Jika Terkumpul Hari Jum’at dan Hari Raya Dalam Satu Hari

Jika hari raya dan hari Jumat berbarengan dalam satu hari, gugurlah kewajiban sholat Jum’at bagi orang yang telah melaksanakan sholat ‘Ied, namun bagi Imam hendaknya tetap mengerjakan sholat Jum’at agar dapat dihadiri oleh orang yang ingin menghadirinya dan orang yang belum sholat ‘Ied. Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata, “Diperbolehkan bagi mereka (kaum muslimin), jika ‘ied jatuh pada hari Jum’at untuk mencukupkan diri dengan sholat ‘ied saja dan tidak menghadiri sholat Jumat.” (Ahkamul Iedain, Dr. Abdulloh At Thoyyar – edisi Indonesia).

Hal-Hal yang Terkait Sholat Ied Secara Ringkas

Karena terbatasnya jumlah halaman, berikut kami ringkaskan hal-hal yang terkait dengan sholat ‘Ied, di antaranya:
Dasar disyari’atkannya: QS. Al Kautsar ayat 2, dan hadits dari Ibnu Abbas, beliau berkata, “Aku ikut melaksanakan sholat ‘Ied bersama Rosululloh, Abu Bakar dan Umar, mereka mengerjakan sholat ‘Ied sebelum khutbah.” (HR. Buhori dan Muslim)
Hukum sholat ‘Ied: Fardhu ‘Ain, menurut pendapat terkuat.
Waktu sholat ‘Ied: Antara terbit matahari setinggi tombak sampai tergelincirnya matahari (waktu Dhuha), menurut kebanyakan ulama.
Tempat dilaksanakannya: Disunnahkan di tanah lapang di luar perkampungan (berdasarkan perbuatan Nabi), jika terdapat udzur dibolehkan di masjid (berdasarkan perbuatan Ali bin Abi Tholib).
Tata cara sholat ‘Ied: Dua roka’at berjama’ah, dengan tujuh takbir di roka’at pertama (selain takbirotul ihrom) dan lima takbir di roka’at kedua (selain takbir intiqol -takbir berpindah dari rukun yang satu ke rukun yang lain).
Adzan dan iqomah pada sholat ‘Ied: Tidak ada adzan dan iqomah, atau seruan apapun sebelum dilaksanakan sholat karena tidak adanya dalil untuk hal tersebut.
Khutbah pada sholat ‘Ied: Satu kali khutbah tanpa diselingi dengan duduk, menurut pendapat yang terkuat.
Qodho’ sholat ‘Ied jika terluput: Tidak perlu meng-qodho’, menurut pendapat yang terkuat.

Kemungkaran yang Biasa Dilakukan Tatkala ‘Iedul Fitri
Tasyabbuh (meniru-niru) orang-orang kafir dalam pakaian dan mendengarkan musik/nyanyian (kecuali rebana yang dimainkan oleh wanita yang masih kecil). Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad, sanadnya hasan) dan sabda Nabi yang lain, “Akan datang sekelompok orang dari umatku yang menghalalkan (padahal hukumnya haram) perzinaan, pakaian sutra bagi laki-laki, khomr (sesuatu yang memabukkan), dan alat musik…” (HR. Al Bukhori secara mu’allaq dan Imam Nawawi berkata bahwa hadits ini shohih dan bersambung sesuai syarat shohih). Dan Ibnu Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu mengatakan bahwa yang dimaksud ‘Lahwal Hadits’ (perkataan yang tidak bermanfaat) dalam surat Luqman ayat 6 adalah Al Ghinaa‘ (nyanyian).
Tabarruj-nya (memamerkan kecantikan) wanita, dan keluarnya mereka dari rumahnya tanpa keperluan yang dibenarkan syariat agama. Hal tersebut diharamkan di dalam syari’at ini, di mana Alloh berfirman, “Dan hendaklah kamu (wanita muslimah) tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyyah yang dahulu, dan dirikanlah sholat serta tunaikanlah…” (QS. Al Ahzab: 33). Dalam suatu hadits disebutkan bahwa ada dua golongan dari ahli neraka yang tidak pernah dilihat oleh Nabi: “….salah satu di antaranya adalah wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang (tidak menutup seluruh tubuhnya, atau berpakaian namun tipis, atau berpakaian ketat) yang melenggak-lenggokkan kepala. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga.” (HR. Muslim)
Berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahrom. Fenomena ini merupakan musibah yang sudah sangat merata. Tidak ada yang selamat dari musibah ini kecuali yang dirohmati Alloh. Padahal perbuatan ini adalah haram berdasarkan sabda Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam, “Sungguh, seandainya kepala kalian ditusuk dengan jarum dari besi, lebih baik daripada dia menyentuh wanita yang tidak halal dia sentuh.” (lihat Silsilah Al Ahadits As Shohihah 226) (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).
Mengkhususkan ziarah kubur pada hari raya ‘Ied. Tidak terdapat satu dalil pun yang menunjukkan perintah Alloh ataupun tuntunan Nabi untuk ziarah ke kubur pada saat ‘Iedul Fitri. Ziarah kubur memang termasuk ibadah yang disyariatkan, namun, pengkhususan waktu untuk ziarah saat ‘Iedul Fitri membutuhkan dalil. Jika tidak terdapat dalil, perbuatan tersebut bukan tuntunan Nabi dan tidak boleh dilaksanakan. Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beramal suatu amalan (untuk tujuan ibadah) di mana tidak termasuk dalam urusan kami, maka amalnya tersebut tertolak (tidak akan diterima).” (HR. Muslim)
Begadang saat malam ‘Iedul Fitri. Banyak di antara kaum muslimin yang menghidupkan malam ‘Ied dengan takbir via mikrofon. Hal ini sangat mengganggu kaum muslimin yang hendak beristirahat. Hukum mengganggu orang lain adalah haram. Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam bersabda, “Muslim (yang baik) adalah yang tidak mengganggu muslim lainnya dengan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim). Sehingga jika memang hendak bertakbir, hendaknya tidak dengan suara yang keras. Ada lagi di antara kaum muslimin yang menjadikan malam ‘Ied untuk begadang dengan bermain catur, kartu atau sekedar ngobrol tanpa tujuan. Akibatnya, tatkala pagi datang, kebanyakan dari mereka sulit menjalankan sholat subuh secara berjamaah. Bahkan ada yang sampai ogah-ogahan menjalankan sholat ‘Ied.

Demikian, semoga tulisan ini bermanfaat. Semoga Alloh memberikan balasan yang baik bagi yang menulis, membaca, dan yang menyebarkannya.

Jumat, 17 Agustus 2012

Brosur


Kamis, 16 Agustus 2012

Buka Bersama dengan Warga Keluarahan Tegalreja.

Cilacap, 14 Agustus 2012 ~ PKU Muhammadiyah Cilacap mengadakan buka bersama dengan warga keluarahan tegalreja. Tujuannya agar masyarakat di sekitar PKU Muhammadiyah Cilacap bisa mengenal lebih jauh pelayanan kesehatan di PKU Muhammadiyah Cilacap.
 
Pembicara dalam event ini antara lain :
Wakil Direktur RSI Fatimah Cilacap, memberikan motivasi untuk para staff PKU Muhammadiyah Cilacap
 




Sabtu, 11 Agustus 2012

Kerjasama

01. RS. Islam Fatimah
02. PKU Muhammadiyah Gombong
03. PKU Muhammadiyah Jogja

Kamis, 09 Agustus 2012

Denah Lokasi


Sejarah Singkat PKU Muhammadiyah Cilacap


Alhamdulillahi rabbil , alamin puji shukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Salawat dan salam semoga tetap atas junjungan kita Nabi Muhammad  SAW   beserta Keluarga , sahabat  dan pengikutya, Amin .Dengan ini kami , Panitia Melaporkan Proses Pembangunan Klinik PKU Muhammadiyah Cabang Cilacap selatan .
Pada tanggal  19  Oktober  2003  mulai peletakan batu pertama , yang hanya Mempuyai  Dana Swadaya sumbangan para Dermawan berupa Uang sekitar 14.750.000. rupiyah, dan Sumbangan Kotak Infak sekitar 7.000.000.rupiyah dan Sumbangan  Matrial, dari Anggota Panitia.dengan Dana yang minim itu hanya Proses pondasi Bangunan Induk.dan masih sisa Matrial , besi secukupnya Kusen untuk bangunan Induk, batu bata 5.000 Untuk Proses selajutnya Panitia Mencarikan Investor Dengan Rencana Anggaran 413.448.000. rupyah. Dengan harapan agar bisa Menyelesaikan pembanggunan BP PKU Muhammadiyah , dan perjanjia SPK dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cilacap Selatan ,  pada Tgl -  21 -  April   2005  akan tetapi karena kekurangan Dana Investor yang pertama Gagal , Hanya sampai pekerjaan Separo Tembok keliling Banggunan Induk Investasi Dananya diperhirakan  Sekitar 10.000.000.rupiyah. Pendekatan Panitia Untuk Dihibahkan.Selanjutnya Kinerja Panitia Dicarikan Investor yang kedua Dengan Harapan bisa meyelesaikan , Tetapi dalam proses pekerjaanya Hanya Mencapai 80 % Banggunan Induk, Invetor yang kedua Gagal, dengan perhitungan Vulume Bangunan sekitar 105.000.000. Rupiyah.Sebelum Dikurangi Modal Panitia . Menurut Analisa Panitia pelaksana Harga Matrial dan Pekerja pada Waktu itu Hanya Sekitar 50.000.000. rupiyah. Sedangkan kesepakatan Hasil Rapat Panitia , Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Wakil Investor , pada Tanggal , 2 November 2006  Tangungan Hutang  ke Investor 70.000.000.rupiyah , dalam perjajian  SPK diangsur setelah Operasional .
Selanjutnya pada tanggal 10  November  2006  Panitia Mendapatkan Bantuan APBD Sebanyak 100.000.000. rupiyah. Yang Proses Pelasananya ditangani Panitia , yang Prosesnya meyelesaikan Pembanggunan 10 Kamar rawat Inap .
Dan Pada Tahun berikutnya Bulan Agustus 2007 Mendapatkan Bantuan APBD lagi Sebesar 65.000.000. rupiyah. Untuk Pemasangan Keramik Lantai dan 3 Kamar mandi, WC Tempat Limbah , dan Meteran Listrik PLN . Langkah Selanjutnya pada Tanggal  4  Oktober  2008 Ketua Panitia Mencarikan Bantuan lagi , Melalui Anggota Dewan Propinsi Jawa Tengah mendapatkan Bantuan 13.000.000.rupiyah . dan Proses Pembanggunaya untuk sampai Vinising , Panitia dan Cabang Muhammadiyah Cilacap Selatan , pada Tahun  2009 Pemgalangan Dana 12.000.000  . Proses Penerjaanya Tahun 2010 Pengecatan Ruangan Pagar .dan Pintu Gerbang . dan tambahan Dana Hibah dari Panitia Sebesar 10.000.000. untuk Seketan Ruang perisa , Pintu , jendela 9 Kamar .
Dengan demikian Selama Proses Pengerjaanya yang dikerjakan Panitia Merupakan Pengiritan dana Anggaran Pembangunan Balai Pengobatan PKU Muhammadiyah.yang di Realisasikan untuk Pembangunan BP.PKU ,oleh Panitia Menghabiskan dana sebesar Rp 259.000.000. rupiyah,sudah sampai Tahap 90 % .untuk bisa sampai Operasional diperkirakan akan Mencapai Separaunya : 357.724.000. rupiyah.dari Anggaran Proyek semula .Sedangkan Anggaran yang direcanakan Proyek Pembangunan BP. PKU Muhammadiyah  sebesar : 413.448.000.rupiyah. ini merupakan jumlah yang tidak Sedikit  Akan Tetapi  Pembangunan ini bisa terlaksana Seevesienmungkin .
Demikianlah kami segenap Panitia masih banyak kekurangan , untuk bisa sampai Operasional kami Mohon bantuan Moril maupun Matril Terimakasih

Layanan Medis Rawat Inap


Pelayanan meliputi :
1. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum
2. Perawatan dan penunjang diagnostik
3. Tindakan medis
4. Pemberian obat serta bahan dan alat habis pakai
5. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan
6. Pemberian surat rujukan rumah sakit

Layanan Medis Rawat Jalan

Pelayanan ini meliputi :
1. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan
2. Pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis dasar
3. Penunjang diagnostik
4. Pemeriksaan, pengobatan gigi termasuk pencabutan dan tambal gigi.
5. Pemeriksaan ibu hamil, nifas, menyusui, bayi dan anak balita termasuk imunisasi dasar.
6. Penyembuhan efek samping KB (kontrasepsi)
7. Pemberian obat-obatan
8. Pemberian surat rujukan ke rumah sakit

Profil Faiz El Hifzhan

Nama Lengkap : Muhammad Rifa'i Aziz
Nama Panggilan : Faiz (Aziz)
TTL : Cilacap, 7 Maret 1993
Profesi : Pelajar / Mahasiswa BSI Purwokerto
Email / FB : faizhifzhan@gmail.com
Pendidikan : TK 'Aisiyah Cilacap, SDN Tegalreja 02 Cilacap, SMP Islam Al -Irsyad Cilacap, MA Miftahussalam Banyumas, BSI Purwokerto
Aktifitas : Pengurus Masjid Jami' Muhammadiyah 2 Cilacap, PKU Muhammadiyah Cilacap

Kisah Sedih Si Gadis Miskin


Sudah menjadi kehendak Allah memberinya cobaan berupa penyakit kronis yang bersarang dan sudah bertahun-tahun ia rasakan. Ini adalah cerita kisah seorang gadis yang bernama Muha. Kisah ini diriwayatkan oleh zaman, diiringi dengan tangisan burung dan ratapan ranting pepohonan. 

Muha adalah seorang gadis remaja yang cantik. Sebagaimana yang telah kami katakan, sejak kecil ia sudah mengidap penyakit yang kronis. Sejak usia kanak-kanak ia ingin bergembira, bermain, bercanda dan bersiul seperti burung sebagaimana anak-anak yang seusianya. Bukankah ia juga berhak merasakannya?

Sejak penyakit itu menyerangnya, ia tidak dapat menjalankan kehidupan dengan normal seperti orang lain, walaupun ia tetap berada dalam pengawasan dokter dan bergantung dengan obat.

Muha tumbuh besar seiring dengan penyakit yang dideritanya. Ia menjadi seorang remaja yang cantik dan mempunyai akhlak mulia serta taat beragama. Meski dalam kondisi sakit namun ia tetap berusaha untuk mendapatkan ilmu dan pelajaran dari mata air ilmu yang tak pernah habis. Walau terkadang bahkan sering penyakit kronisnya kambuh yang memaksanya berbaring di tempat tidur selama berhari-hari.

Selang beberapa waktu atas kehendak Allah seorang pemuda tampan datang meminang, walaupun ia sudah mendengar mengenai penyakitnya yang kronis itu. Namun semua itu sedikit pun tidak mengurangi kecantikan, agama dan akhlaknya...kecuali kesehatan, meskipun kesehatan adalah satu hal yang sangat penting. Tetapi mengapa?

Bukankah ia juga berhak untuk menikah dan melahirkan anak-anak yang akan mengisi dan menyemarakkan kehidupannya sebagaimana layaknya wanita lain?

Demikianlah hari berganti hari bulan berganti bulan si pemuda memberikan bantuan materi agar si gadis meneruskan pengobatannya di salah satu rumah sakit terbaik di dunia. Terlebih lagi dorongan moril yang selalu ia berikan.

Hari berganti dengan cepat, tibalah saatnya persiapan pesta pernikahan dan untuk mengarungi bahtera rumah tangga.

Beberapa hari sebelum pesta pernikahan, calonnya pergi untuk menanyakan pengerjaan gaun pengantin yang masih berada di tempat si penjahit. Gaun tersebut masih tergantung di depan toko penjahit. Gaun tersebut mengandung makna kecantikan dan kelembutan. Tiada seorang pun yang tahu bagaimana perasaan Muha bila melihat gaun tersebut.

Pastilah hatinya berkepak bagaikan burung yang mengepakkan sayap putihnya mendekap langit dan memeluk ufuk nan luas. Ia pasti sangat bahagia bukan karena gaun itu, tetapi karena beberapa hari lagi ia akan memasuki hari yang terindah di dalam kehidupannya. Ia akan merasa ada ketenangan jiwa, kehidupan mulai tertawa untuknya dan ia melihat adanya kecerahan dalam kehidupan.

Bila gaun yang indah itu dipakai Muha, pasti akan membuat penampilannya laksana putri salju yang cantik jelita. Kecantikannya yang alami menjadikan diri semakin elok, anggun dan menawan.

Walau gaun tersebut terlihat indah, namun masih di perlukan sedikit perbaikan. Oleh karena itu gaun itu masih ditinggal di tempat si penjahit. Sang calon berniat akan mengambilnya besok. Si penjahit meminta keringanan dan berjanji akan menyelesaikannya tiga hari lagi. Tiga hari berlalu begitu cepat dan tibalah saatnya hari pernikahan, hari yang di nanti-nanti. Hari itu Muha bangun lebih cepat dan sebenarnya malam itu ia tidak tidur. Kegembiraan membuat matanya tak terpejam. Yaitu saat malam pengantin bersama seorang pemuda yang terbaik akhlaknya.

Si pemuda menelepon calon pengantinnya, Muha memberitahukan bahwa setengah jam lagi ia akan pergi ke tempat penjahit untuk mengambil gaun tersebut agar ia dapat mencobanya dan lebih meyakinkan bahwa gaun itu pantas untuknya. Pemuda itu pergi ke tempat penjahit dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi terdorong perasaan bahagia dan gembira akan acara tersebut yang merupakan peristiwa terpenting dan paling berharga bagi dirinya, demikian juga halnya bagi diri Muha.

Karena meluncur dengan kecepatan tinggi, mobil tersebut keluar dari badan jalan dan terbalik berkali-kali. Setelah itu mobil ambulans datang dan melarikannya ke rumah sakit. Namun kehendak Allah berada di atas segalanya, beberapa saat kemudian si pemuda pun meninggal dunia. Sementara telepon si penjahit berdering menanyakan tentang pemuda itu. Si penjahit mengabarkan bahwa sampai sekarang ia belum juga sampai ke rumah padahal sudah sangat terlambat.

Akhirnyai penjahit itu tiba di rumah calon pengantin wanita. Sekali pun begitu, pihak keluarga tidak mempermasalahkan sebab keterlambatannya membawa gaun itu. Mereka malah memintanya agar memberitahu si pemuda bahwa sakit Muha tiba-tiba kambuh dan sekarang sedang dilarikan ke rumah sakit. Kali ini sakitnya tidak memberi Muha banyak kesempatan. Tadinya sakit tersebut seakan masih berbelas kasih kepadanya, tidak ingin Muha merasa sakit. Sekarang rasa sakit itu benar-benar membuat derita dan kesengsaraan yang melebihi penderitaan yang ia rasakan sepanjang hidupnya yang pendek.

Beberapa menit kemudian datang berita kematian si pemuda di rumah sakit dan setelah itu datang pula berita meninggalnya sang calon pengantinnya, Muha.

Demikian kesedihan yang menimpa dua remaja, bunga-bunga telah layu dan mati, burung-burung berkicau sedih dan duka terhadap mereka. Malam yang diangan-angankan akan menjadi paling indah dan berkesan itu, berubah menjadi malam kesedihan dan ratapan, malam pupusnya kegembiraan.

Kini gaun pengantin itu masih tergantung di depan toko penjahit. Tiada yang memakai dan selamanya tidak akan ada yang memakainya. Seakan gaun itu bercerita tentang kisah sedih Muha. Setiap yang melihatnya pasti akan bertanya-tanya, siapa pemiliknya.?


(SUMBER: Serial Kisah Teladan, Muhammad bin Shalih al-Qahthani, seperti dinukilnya dari Mausu’ah al-Qishshash al-Waqi’iyyah dengan perubahan semestinya, Penerbit DARUL HAQ)

Rabu, 08 Agustus 2012

Sarana Bangunan


Sarana bangunan gedung ini adalah merupakan tempat untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dengan luas bangunan 219 m2 yang terletak di Jl. Kutilang Timur no.174  Rt.01 Rw.05 Kel. Tegalreja, Kec. Cilacaap Selatan, Kabupaten Cilacap, dengan perincian sbb. :

•Kamar UGD ukuran 6 x 3,5 m2
•Kamar Periksa ukuran 2,5 x 3 m2
•Kamar Obat/Apotek  3 x 3 m2
•Kamar ADM  6 x 3 m2
•Ruang tunggu 6 x 4 m2
•Kamar mandi 1,5 x1,5 m2 x 5
•Kamar Inap/pasien 2,5 x 3 m2 7
•Kamar bersalin  (KB )  4 x 4 m2
•Kamar perawatan KIA 4 x 4  m2
•Ruang jaga Perawat 3 x 3 m2
•Tempat Sholat 3 x 5 m2
•Ruang Lab. 4 x 3 m2
•Gudang 3 x 1 m
•Garasi
•Dapur

Jajaran Pengurus

PIMPINAN CABANG
H. S Budi  Handoyo, ST
MKKM
Drs. Umar Syakhroni
PIMPINAN
Hanafi Masyhud, SKM,M.Kes
BAG. UMUM
H. Muh. Hariyadi. S.Sos,I
SEKERTARIS
Warsito
KEUANGAN
Wuryanto, S.Pd
PENANGG. JAWAB MEDIS
dr. Husnul Khotimah

Muqodimah

A. MOTTO
Bekerja ikhlas, untuk pelayanan kesehatan yang berkualitas
B.VISI.
Visi Klinik Rawat Inap PKU Muhammadiyah Cilacap adalah Klinik Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar yang Islami, terjangkau, Bermutu, berpihak kepada Kaum Duafa dan yang bernilai  Amal Ibadah.

C. MISI.
Misi Klinik Rawat Inap PKU Muhammadiyah Cilacap Selatan  adalah :
1. Membantu Pemerintah meningkatkan derajat kesehatan dan menurunkan angka kesakitan,  menurunkan angka kematian meminimalkan angka kecacatan.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang Amanah, cepat, tepat, bermutu dan terjangkau
3. Menumbuhkan budaya hidup sehat di Lingkungan setempat.
4. Menjalin kemitraan dengan Puskesmas / Rumah Sakitdan masyarakat sekitar

Sabtu, 28 Juli 2012

Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh Manusia


1. Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat.

2. Membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan.
3. Memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.
4. Menambah jumlah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada minggu pertama puasa belum ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, mulai hari ketujuh (minggu kedua), penambahan sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan unsur utama dalam sistem pertahanan tubuh.
5. Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
6. Memperbaiki fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh.
7. Meremajakan sel-sel tubuh. Ketika kita berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga mempunyai kesempatan untuk memperbarui sel-selnya.
8. Meningkatkan fungsi organ tubuh. Puasa akan memberikan rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan, dan meningkatkan fungsi organ sesuai fungsi fisiologisnya.




~~diambil dari nasehat dokter~~

Tips Mengurangi Resiko Penyakit Jantung


Pencegahan lebih baik dari pengobatan, namun jika sudah terkena penyakit ini maka obat jantung sangat diperlukan karena penyakit ini sulit disembuhkan secara total. Penyakit jantung tidak pernah mengenal usia dan jenis kelamin. Kurangnya kesadaran akan penyakit ini menyebabkan penderitanya baru mengetahui setelah keadaan jantung kronis. Begitu juga dengan Jantung koroner yang tiba-tiba menyerang jantung.

Tidak dapat diketahui secara pasti tanda-tanda jantung koroner tapi beberapa hal yang sering dialami pada penderitanya antara lain adalah merasa sangat panas dibagian dada dan pusing berkepanjangan. Gaya hidup yang tidak sehat menimbulkan penyempitan dan penyumbatan di pembuluh arteri koroner.

Orang gemuk beresiko tinggi mengidap penyakit jantung, hal ini dikarenakan penumpukan lemak yang dapat menghalangi kinerja jantung saat memompa darah. Bagi penderita jantung disarankan untuk diet kolesterol dan diet jantung sehat. Hindari makanan cepat saji, goreng-gorengan, makanan manis dan karbohidrat berlebih. Gunakan minyak salmon atau bawang putih karena dapat menurunkan kadar kolesterol dalam makanan dan mengganti nasi dengan beras merah.

Tips lain untuk menghindari penyakit ini adalah mengubah kebiasaan atau gaya hidup tidak sehat. Berhentilah menjadi perokok aktif dan pasif. Merokok dalam jumlah banyak hingga bertahun-tahun akan memperparah kondisi jantung begitu juga bagi yang menghirup asap rokok. Berusahalah untuk mengurangi rokok dan alkohol secara perlahan dan usahakan sebisa mungkin untuk menghentikannya. Kunci dasar untuk menghentikan rokok adalah kemauan dari diri sendiri.

Obat dari segala penyakit adalah olah raga, dengan berolah raga maka badan akan menjadi sehat dan terhindar dari segala penyakit termasuk jantung. Sempatkan untuk berolah raga seperti jalan kaki atau senam selama 30 menit setiap hari. Olah raga dapat membakar lemak yang menumpuk dalam tubuh. Hindari stress karena hal tersebut bisa memicu keinginan makan dalam jumlah yang banyak. Bagi penderita jantung disarankan untuk sering mengkonsumsi buah mengkudu atau jamur kuping hitam sebagai obat jantung alami.

Buah Sirsak Sebagai Obat Kanker


Kanker merupakan penyakit yang menjadi momok yang menakutkan. Betapa tidak? Penyakit ini sering mengakibatkan kematian. Kalaupun si penderita bisa disembuhkan, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit dan waktu penyembuhan yang dibutuhkan cukup lama.
Kanker biasanya disembuhkan dengan kemoterapi, yaitu penyembuhan suatu penyakit dengan memasukkan bahan kimia ke dalam tubuh. Namun, efek samping kemoterapi juga besar. Bahan kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh tidak mampu membedakan antara sel sehat dengan sel kanker. Sel-sel sehat, seperti sel reproduksi untuk lambung dan rambut, dibabat habis oleh bahan kimia tersebut. Akibatnya, berat badan si penderita kanker turun drastis, rambut rontok, dan merasakan mual yang sangat.
Semua itu kini bisa dihindari dengan ditemukannya obat kanker alamiberupa buah sirsak. Beberapa penelitian di dunia telah membuktikan manfaat buah sirsak untuk pengobatan kanker.
Sebelum penelitian modern menemukan manfaat buah sirsak untuk pengobatan kanker, sebetulnya telah berabad-abad lamanya manfaat buah sirsak untuk pengobatan ini digunakan oleh bangsa Indian di Amerika Latin. Orang-orang Indian mengandalkan manfaat buah sirsak dan bagian pohon lainnya untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti asma, rematik, gangguan jantung, dan liver.
Berbeda dengan kemoterapi, sebagai obat kanker alami, pengobatan kanker dengan buah sirsak ternyata bisa memilah antara sel kanker dengan sel sehat. Pengobatan kanker dengan buah sirsak pun tidak menimbulkan efek samping seperti disebutkan di atas. Dan dahsyatnya lagi, obat kanker alami ini mempunyai kemampuan membunuh sel kanker sepuluh ribu kali lebih kuat dari obat kimia.
Manfaat buah sirsak lainnya dalam pengobatan kanker adalah menjaga sistem kekebalan tubuh, sekaligus menghalau munculnya infeksi yang bisa membawa kematian. Pengobatan kanker dengan mengandalkan manfaat buah sirsak juga mampu membunuh sel kanker dari dua belas jenis kanker yang berbeda, seperti kanker prostat, kanker pankreas, kanker usus besar, kanker paru-paru, dan kanker payudara. Obat kanker alami ini pun bisa meningkatkan tenaga si penderita kanker seiring membaiknya kondisi fisiknya.
Untuk pengobatan kanker, manfaat buah sirsak bisa dirasakan dengan membuat buah tersebut menjadi jus. Ingat, jus ini tidak boleh dicampur gula, cukup buah sirsak saja. Minumlah secara rutin. Niscaya kanker pun akan pergi dari tubuh Anda.

Profil PKU Muhammadiyah Cilacap

Halaman depan PKU Muhammadiyah Cilacap

Ruang Rawat Inap

Perawatan Gigi

Pelayanan Rawat Jalan

Perlengkapan Medis